Cara Gampang Analisa Teknikal Trading Bitcoin
Cara Gampang Analisa Teknikal Trading Bitcoin – Bagi pemain Trading Bitcoin, tujuan melakukan trading Bitcoin yaitu supaya bisa mendapatkan keuntungan atau profit. Betul tidak? Pasti betul laah…!
Nah, untuk dapat menghasilkan profit dan kauntungan yang tinggi dalam trading bitcoin, maka dibutuhkan analisis yang tepat sebelum melakukan trading, jika salah anda melakukan kesalahan dalam analisis, maka Anda justru akan mengalami kerugian. Mau tidak? Jelas tidak laah.
Maka dari itu, simak penjelasan ini sampai selesai yaa…
Walaupun Trading Bitcoin bisa dianggap lebih mudah daripada trading Forex, namun Anda juga harus ngerti triknya, bagaimana cara supaya menghasilkan keuntungan yang kita inginkan.
Nah, Salah satu cara yang bisa dipakai yaitu Analisis teknikal.
Dalam trading, Analisis teknikal Bitcoin sangat diperlukan supaya profit tinggi.
Apa itu Analisis Teknikal?
Sebenarnya apa sih Analisa teknikal?
Analisis teknikal yaitu teknik yang dilakukan oleh para trader Bitcoin untuk dapat melakukan prediksi harga cryptocurrency. Kapan harus membeli bitcoin dan kapan harus menjual bitcoin. Semua keputusan-keputusan ini dilakukan berdasarkan analisa teknikal tadi.
Pada umumnya, seorang trader yang tidak banyak memakai analisis fundamental, akan melakukan prediksi terhadap harga cryptocurrency dengan menggunakan analisis teknikal, dimana tidak akan peduli dengan nilai, kualitas atau karakteristik coin.
Seorang Trader yang melakukan analisis teknikal, hanya peduli dengan pergerakan harga Bitcoin di harga pasar.
Statistik dan grafik yang ada di spot market akan dianalisis. Untuk kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam trading Bitcoin.
Nah, sekarang anda sudah tahu, apa itu Analisa Teknikal.
Berikutnya Anda bisa tahu bagaimana cara yang mudah analisis teknikal Bitcoin supaya profit tinggi.
Agar bisa melakukan analisis teknikal, Anda harus mengamati chart pada Bitcoin spot market.
Para teknikalis (chartist) memakai pendekatan praktis yang mendeteksi data historis pada grafik harga, dengan bermacam-macam tool analisa untuk mendapatkan pemahaman dan prediksi yang lebih baik.
Dengan menerapkan analisa teknikal, seorang trader Bitcoin dapat mengetahui arah trend, sentimen pasar, serta level-level kunci yang menjadi batas pergerakan penting harga.
Nah, apa saja dasar-dasar analisa teknikal yang perlu diperhatikan dalam trading Bitcoin?
Dapat dikatakan, Ketika anda memahami Teori Dow, maka sama artinya dengan anda mempelajari analisa teknikal itu sendiri.
Baik itu masa lalu, saat ini, atau prediksi di masa depan, semuanya sudah terekam di chart. Dalam trading Bitcoin, variabel-variabel yang terhitung adalah permintaan di waktu lampau, masa kini, dan masa depan, juga perubahan aturan yang mungkin mempengaruhi nilai Bitcoin.
Harga saat ini sudah menampilkan semua informasi yang diperlukan seorang trader teknikal untuk mengambil posisi, termasuk pengetahuan dan harapan para pelaku pasar Bitcoin.
-Pergerakan yang terjadi pada harga tidak sepenuhnya acak, karena biasanya mengikui trend yang terbentuk dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Sekali tercipta sebuah trend, maka harga akan cenderung mengikuti polanya.
Inilah sebabnya para trader selalu berusaha memperkirakan trend sebaik mungkin. Semakin baik mereka bisa mengidentifikasi arah dan kekuatannya, maka akan semakin besar peluang keuntungan yang bisa mereka kumpulkan.
-‘Apa’ lebih penting dari ‘Mengapa’.
Para teknikalis cenderung fokus terhadap apa yang bisa dianalisa di chart daripada mencari tahu alasan di balik perubahan harga di chart.
-Sejarah selalu berulang.
Prinsip Sejarah selalu berulang, dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa psikologi pasar sebenarnya mudah ditebak. Hal ini bisa dilihat dari kesamaan perilaku dari sebagian besar trader ketika harga bergerak dalam pola atau di level-level tertentu.
Penguatan harga di satu arah memang membawa peluang mengesankan bagi trader spot yang mengambil profit dari selisih pergerakan harga. Katakanlah saat ini harga berada dalam uptrend yang kuat, maka trader bisa mengambil posisi buy dan menutupnya saat harga naik lebih tinggi.
Cara mengetahui arah trend, para teknikalis akan mengamati pola high dan low harga di chart.
Jika high terus terbentuk di level yang lebih tinggi dari sebelumnya (higher high), maka bisa dikatakan harga saat ini sedang mengalami uptrend.
Hal yang sebaliknya berlaku untuk identifikasi downtrend (dilihat dari lower low).
Namun demikian, tak sedikit pula trader yang lebih suka menggunakan alat bantu indikator, seperti Moving Average (MA) yang secara khusus diciptakan untuk memuluskan pembacaan arah trend harga di chart.
Lebih lanjut lagi, MA bisa dimanfaatkan untuk mengetahui perubahan momentum, melalui penempatan 2 garis MA dengan periode berbeda dan mengamati momen persilangan keduanya.
Contoh grafik di atas membuktikan bahwa SMA (Simple Moving Average) dengan periode 5 dan 20 bersilangan ketika harga mengalami perubahan arah trend dan momentum.
Support adalah batas yang tercipta karena kesepakatan trader, jika harga saat ini telah mencapai level oversold (jenuh jual).
Nah Di sisi lain, resistance terbentuk sebagai “atap” yang membatasi harga menembus suatu level, yang dianggap sebagai batas overbought oleh para pelaku pasar.
Apabila harga mematuhi support resistance, maka keputusan trading bisa diambil dengan cukup mudah. Dengan mengikuti pola dan perilaku pasar, Anda tinggal bersiap-siap open buy setelah harga memantul dari support, atau membuka posisi sell ketika harga terkonfirmasi gagal menembus resistance.
Tapi jika harga berhasil mempenetrasi support atau resistance (terutama yang sudah diuji beberapa kali), maka harga biasanya akan breakout dan bergerak menguat dalam suatu trend; uptrend jika harga breakout dari resistance, downtrend bila harga mematahkan level support.
Dalam situasi ini, ada lebih banyak profit yang bisa diharapkan karena breakout biasanya didukung oleh volatilitas tinggi untuk membentuk trend baru.
Faktanya, mengetahui arah trend saja tidak cukup untuk memprediksikan peluang harga selanjutnya.
Jika harga memang uptrend tapi volume buyer sebenarnya cenderung melambat, maka kemungkinan besar harga akan mengakhiri kenaikannya tak lama kemudian.
Maka untuk lebih memastikan kelangsungan sebuah trend, ketahui pula bagaimana keadaan volume Bitcoin.
Chart berikut ini menunjukkan, bahwa penguatan trend harga yang meyakinkan diiringi oleh kenaikan volume Bitcoin:
Penutup
Selain prinsip-prinsip dasar dalam Teori Dow, analisa teknikal Bitcoin juga memperhatikan trend, support resistance, serta volume. Aspek-aspek tersebut bisa dijadikan kunci utama dan ditelusuri lebih lanjut, mengingat saat ini ada banyak sekali indikator dan metode yang dikembangkan dari dasar-dasar analisa tersebut.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa analisa teknikal juga memiliki kekurangan yang perlu diantisipasi dengan baik, yaitu cenderung bersifat lagging (terlambat).
Karena hanya berpatokan pada chart yang menunjukkan pergerakan harga masa lalu, teknikalis cenderung mengesampingkan faktor-faktor fundamental yang menggerakkan harga itu sendiri.
Meskipun prinsip dasarnya memang dibuat seperti itu, terlalu lambat merespon perubahan harga (apalagi saat volatilitas sedang bergejolak) akan menimbulkan banyak kerugian.
Oleh karena itu, sebaiknya seimbangkan analisa teknikal dan fundamental dalam trading Bitcoin.
Jikapun Anda nantinya lebih condong pada metode teknikal, pastikan untuk tetap up to date dengan berita terbaru, agar setidaknya Anda tidak terjebak membuka posisi secara teknikal saat harga sedang banyak dipengaruhi oleh event fundamental berdampak besar.
Nah, untuk dapat menghasilkan profit dan kauntungan yang tinggi dalam trading bitcoin, maka dibutuhkan analisis yang tepat sebelum melakukan trading, jika salah anda melakukan kesalahan dalam analisis, maka Anda justru akan mengalami kerugian. Mau tidak? Jelas tidak laah.
Maka dari itu, simak penjelasan ini sampai selesai yaa…
Walaupun Trading Bitcoin bisa dianggap lebih mudah daripada trading Forex, namun Anda juga harus ngerti triknya, bagaimana cara supaya menghasilkan keuntungan yang kita inginkan.
Nah, Salah satu cara yang bisa dipakai yaitu Analisis teknikal.
Dalam trading, Analisis teknikal Bitcoin sangat diperlukan supaya profit tinggi.
Apa itu Analisis Teknikal?
Sebenarnya apa sih Analisa teknikal?
Analisis teknikal yaitu teknik yang dilakukan oleh para trader Bitcoin untuk dapat melakukan prediksi harga cryptocurrency. Kapan harus membeli bitcoin dan kapan harus menjual bitcoin. Semua keputusan-keputusan ini dilakukan berdasarkan analisa teknikal tadi.
Pada umumnya, seorang trader yang tidak banyak memakai analisis fundamental, akan melakukan prediksi terhadap harga cryptocurrency dengan menggunakan analisis teknikal, dimana tidak akan peduli dengan nilai, kualitas atau karakteristik coin.
Seorang Trader yang melakukan analisis teknikal, hanya peduli dengan pergerakan harga Bitcoin di harga pasar.
Statistik dan grafik yang ada di spot market akan dianalisis. Untuk kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam trading Bitcoin.
Nah, sekarang anda sudah tahu, apa itu Analisa Teknikal.
Berikutnya Anda bisa tahu bagaimana cara yang mudah analisis teknikal Bitcoin supaya profit tinggi.
Agar bisa melakukan analisis teknikal, Anda harus mengamati chart pada Bitcoin spot market.
Dasar-dasar Analisa Teknikal Bitcoin
Dibandingkan analisa fundamental, metode teknikal Bitcoin lebih mengandalkan pemantauan harga yang sudah ditampilkan di chart.Para teknikalis (chartist) memakai pendekatan praktis yang mendeteksi data historis pada grafik harga, dengan bermacam-macam tool analisa untuk mendapatkan pemahaman dan prediksi yang lebih baik.
Dengan menerapkan analisa teknikal, seorang trader Bitcoin dapat mengetahui arah trend, sentimen pasar, serta level-level kunci yang menjadi batas pergerakan penting harga.
Nah, apa saja dasar-dasar analisa teknikal yang perlu diperhatikan dalam trading Bitcoin?
Teori Dow
Teori Dow ini dijadikan landasan pada hampir semua analisa teknikal. Mengapa? Karena prinsip-prinsip yang dikandung dalam Teori Dow memuat ide paling dasar dan paling awal dari analisa teknikal.Dapat dikatakan, Ketika anda memahami Teori Dow, maka sama artinya dengan anda mempelajari analisa teknikal itu sendiri.
Apa saja inti dari Teori DOW?
-Market menampilkan segalanya.Baik itu masa lalu, saat ini, atau prediksi di masa depan, semuanya sudah terekam di chart. Dalam trading Bitcoin, variabel-variabel yang terhitung adalah permintaan di waktu lampau, masa kini, dan masa depan, juga perubahan aturan yang mungkin mempengaruhi nilai Bitcoin.
Harga saat ini sudah menampilkan semua informasi yang diperlukan seorang trader teknikal untuk mengambil posisi, termasuk pengetahuan dan harapan para pelaku pasar Bitcoin.
-Pergerakan yang terjadi pada harga tidak sepenuhnya acak, karena biasanya mengikui trend yang terbentuk dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Sekali tercipta sebuah trend, maka harga akan cenderung mengikuti polanya.
Inilah sebabnya para trader selalu berusaha memperkirakan trend sebaik mungkin. Semakin baik mereka bisa mengidentifikasi arah dan kekuatannya, maka akan semakin besar peluang keuntungan yang bisa mereka kumpulkan.
-‘Apa’ lebih penting dari ‘Mengapa’.
Para teknikalis cenderung fokus terhadap apa yang bisa dianalisa di chart daripada mencari tahu alasan di balik perubahan harga di chart.
-Sejarah selalu berulang.
Prinsip Sejarah selalu berulang, dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa psikologi pasar sebenarnya mudah ditebak. Hal ini bisa dilihat dari kesamaan perilaku dari sebagian besar trader ketika harga bergerak dalam pola atau di level-level tertentu.
Trend
Nah, Identifikasi trend merupakan salah satu kunci penting dalam setiap analisa teknikal aset trading, termasuk pada analisa Bitcoin.Penguatan harga di satu arah memang membawa peluang mengesankan bagi trader spot yang mengambil profit dari selisih pergerakan harga. Katakanlah saat ini harga berada dalam uptrend yang kuat, maka trader bisa mengambil posisi buy dan menutupnya saat harga naik lebih tinggi.
Cara mengetahui arah trend, para teknikalis akan mengamati pola high dan low harga di chart.
Jika high terus terbentuk di level yang lebih tinggi dari sebelumnya (higher high), maka bisa dikatakan harga saat ini sedang mengalami uptrend.
Hal yang sebaliknya berlaku untuk identifikasi downtrend (dilihat dari lower low).
Namun demikian, tak sedikit pula trader yang lebih suka menggunakan alat bantu indikator, seperti Moving Average (MA) yang secara khusus diciptakan untuk memuluskan pembacaan arah trend harga di chart.
Lebih lanjut lagi, MA bisa dimanfaatkan untuk mengetahui perubahan momentum, melalui penempatan 2 garis MA dengan periode berbeda dan mengamati momen persilangan keduanya.
Contoh grafik di atas membuktikan bahwa SMA (Simple Moving Average) dengan periode 5 dan 20 bersilangan ketika harga mengalami perubahan arah trend dan momentum.
Support Resistance
Support Resistance selalu ada pada analisa teknikal. Metode dasar ini selalu menjadi komponen penting dalam strategi setiap trader, termasuk mereka yang beraliran fundamental.Support adalah batas yang tercipta karena kesepakatan trader, jika harga saat ini telah mencapai level oversold (jenuh jual).
Nah Di sisi lain, resistance terbentuk sebagai “atap” yang membatasi harga menembus suatu level, yang dianggap sebagai batas overbought oleh para pelaku pasar.
Apabila harga mematuhi support resistance, maka keputusan trading bisa diambil dengan cukup mudah. Dengan mengikuti pola dan perilaku pasar, Anda tinggal bersiap-siap open buy setelah harga memantul dari support, atau membuka posisi sell ketika harga terkonfirmasi gagal menembus resistance.
Tapi jika harga berhasil mempenetrasi support atau resistance (terutama yang sudah diuji beberapa kali), maka harga biasanya akan breakout dan bergerak menguat dalam suatu trend; uptrend jika harga breakout dari resistance, downtrend bila harga mematahkan level support.
Dalam situasi ini, ada lebih banyak profit yang bisa diharapkan karena breakout biasanya didukung oleh volatilitas tinggi untuk membentuk trend baru.
Volume
Volume yaitu jumlah bitcoin yang diperdagangkan saat itu. Dalam dunia trading Bitcoin, volume memainkan peranan sangat penting untuk mengevaluasi trend harga.Faktanya, mengetahui arah trend saja tidak cukup untuk memprediksikan peluang harga selanjutnya.
Jika harga memang uptrend tapi volume buyer sebenarnya cenderung melambat, maka kemungkinan besar harga akan mengakhiri kenaikannya tak lama kemudian.
Maka untuk lebih memastikan kelangsungan sebuah trend, ketahui pula bagaimana keadaan volume Bitcoin.
Chart berikut ini menunjukkan, bahwa penguatan trend harga yang meyakinkan diiringi oleh kenaikan volume Bitcoin:
Penutup
Selain prinsip-prinsip dasar dalam Teori Dow, analisa teknikal Bitcoin juga memperhatikan trend, support resistance, serta volume. Aspek-aspek tersebut bisa dijadikan kunci utama dan ditelusuri lebih lanjut, mengingat saat ini ada banyak sekali indikator dan metode yang dikembangkan dari dasar-dasar analisa tersebut.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa analisa teknikal juga memiliki kekurangan yang perlu diantisipasi dengan baik, yaitu cenderung bersifat lagging (terlambat).
Karena hanya berpatokan pada chart yang menunjukkan pergerakan harga masa lalu, teknikalis cenderung mengesampingkan faktor-faktor fundamental yang menggerakkan harga itu sendiri.
Meskipun prinsip dasarnya memang dibuat seperti itu, terlalu lambat merespon perubahan harga (apalagi saat volatilitas sedang bergejolak) akan menimbulkan banyak kerugian.
Oleh karena itu, sebaiknya seimbangkan analisa teknikal dan fundamental dalam trading Bitcoin.
Jikapun Anda nantinya lebih condong pada metode teknikal, pastikan untuk tetap up to date dengan berita terbaru, agar setidaknya Anda tidak terjebak membuka posisi secara teknikal saat harga sedang banyak dipengaruhi oleh event fundamental berdampak besar.
Benar2 jadi gampang seletah membaca artikel ini, dapat
ReplyDeletemenentukan kapan waktu open posision dan tutup poin